Pemberontakan Angkatan Muda: Dari Desember Hitam sampai Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia

Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (GSRBI) adalah reaksi terhadap seniman angkatan tua yang dianggap mengalami stagnasi, tidak kreatif, hanya bisa mengulang dan berpegang teguh pada tradisi lama, di samping tidak mempunyai konsep kesenian yang jelas. Reaksi tersebut adalah kelanjutan dari pemecatan sejumlah mahasiswa STSRI ‘ASRI’, Yogyakarta yang terlibat maklumat Pernyataan Desember Hitam (1974), yakni protes atas Dewan Juri Pameran Besar Seni Lukis Indonesia (PBSLI) di Jakarta yang mereka anggap tidak adil dan memihak lukisan dekoratif. Angkatan muda berang karena karya mereka dalam pameran itu dinilai angkatan tua sebagai pekerjaan “main-main”, “tidak serius”, dan “asal tiru”.

Selain itu, angkatan muda juga memrotes berbagai aturan yang dianggap menghambat kreativitas, terutama di lembaga pendidikan tinggi seni rupa. Pameran-pameran GSRBI yang berlangsung pada kurun 1975-1979 (Periode 1) dan 1987-1989 (Periode II) adalahupaya untuk membuka horison baru dalam seni rupa. Yakni, menerobos batasan-batasan lama yang digariskan oleh angkatan sebelumnya, angkatan tua yang mereka sebut sebagai kaum established atau “purnawirawan budaya”.  

Penulis: Asikin Hasan
Penyunting dan periset buku: Hendro Wiyanto
Perancang buku: Meicy Sitorus
Ilustrasi sampul:
[Atas, kiri ke kanan] Karya Jim Supangkat, Nanik Mirna, dan Harsono.
[Bawah] Suasana Pameran Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia, Taman Ismail Marzuki, Jakarta 1975.
Foto-foto oleh FX Harsono

Cetakan Pertama, Februari 2025
i-xxiv + 000 hlm; 170 x 252 mm
ISBN: 000-000-00000-0-0

harga: Rp 300.000,-

Diterbitkan oleh Penerbit Gang Kabel.

Untuk pemesanan silahkan kontak kami di:
E-mail: penerbitgangkabel@gmail.com
IG: @gang kabel
tokopedia: https://tokopedia.link/archive-gangkabel
Penerbit: Gang Kabel

Tinggalkan komentar