Penyair sebagai Mesin: Sebuah Eksperimen dalam Penulisan Jauh dan Sejarah Lain Puisi Indonesia

Apa yang terjadi ketika sebuah mesin belajar menulis puisi seperti Chairil Anwar? Seperti apakah puisi yang tinggal di ruang laten antara Goenawan Mohamad dan Taufiq Ismail? Bagaimana jika sebuah mesin dilatih untuk menulis puisi berdasarkan semua twit warganet selama setahun tentang puisi? Apa yang terjadi ketika mesin belajar menulis ulang Risalah Sidang BPUPKI sebagai teks puisi?

Kajian ini adalah eksperimen dalam penulisan jauh, suatu praktik penulisan puisi menggunakan mesin. Penulis melatihkan sejumlah model kecerdasan artifisial (AI) pada teks-teks puisi Indonesia mulai dari Amir Hamzah hingga Heru Joni Putra. Hasilnya adalah sejarah lain puisi Indonesia: sebuah lanskap puitik dari makhluk-makhluk ajaib yang tinggal dalam ruang-ruang laten yang mengantarai teks para penyair Indonesia. Penulis juga melatihkan mesin itu pada teks-teks sastra tradisional (seperti La Galigo dan Nagarakretagama) serta teks-teks non-sastra (seperti berita otomotif, review ponsel dan KBBI) untuk menghasilkan puisi. Dari situ mengemuka suatu puitika lain dari dunia sehari-hari.

Berhadapan dengan karya sastra hasil olahan AI berarti berhadapan dengan situasi bahasa yang lain; mengalami bahasa sendiri sebagai bahasa yang lain. AI memaksa kita berhadapan dengan pengalaman penciptaan dalam keadaan kapiran: tidak mengandalkan daya kreatif, keperajinan maupun kepribadian sendiri. Berlibur dari diri sendiri, dari keyakinan estetik sendiri, dari gaya pribadi, dan menjadi gelandangan dalam sejarah puisi Indonesia. Untuk menghadirkan pengalaman itulah buku ini ditulis.

Pengarang: Martin Suryajaya
Perancang buku: Meicy Sitorus

Cetakan pertama, April 2023
xvi + 448 hlm; 148 x 210 mm
ISBN 978-623-88448-0-7

Harga: Rp 225.000,-

Untuk pemesanan silahkan kontak kami di:
E-mail: penerbitgangkabel@gmail.com
IG: @gang kabel
tokopedia: https://tokopedia.link/archive-gangkabel

Blog di WordPress.com.